Bantencorner’s Weblog


Syekh Nawawi al-Bantani
Januari 9, 2008, 4:23 am
Filed under: Apa Siapa

Penghulu Para Ulama

 

Sayid ’Ulamail Hijaz adalah gelar yang disandangnya. Sayid adalah penghulu, sedangkan Hijaz wilayah Saudi sekarang, yang di dalamnya termasuk Mekah dan Madinah. Dialah Syekh Muhammad Nawawi, yang lebih dikenal orang Mekah sebagai Nawawi al-Bantani, atau Nawawi al-Jawi seperti tercantum dalam kitab-kitabnya.

Al-Bantani menunjukkan bahwa ia berasal dari Banten, sedangkan sebutan al-Jawi mengindikasikan musalnya yang Jawah, sebutan untuk para pendatang Nusantara karena nama Indonesia kala itu belum dikenal. Kalangan pesantren sekarang menyebut ulama yang juga digelari asy-Syaikh al-Fakih itu sebagai Nawawi Banten.

Muhammad Nawawi lahir pada 1230 H (1815 M) di Tanara, sekitar 25 km arah utara Kota Serang. Ayahnya, Umar ibnu Arabi, adalah penghulu setempat. Ia sendiri yang mengajar putra-putranya (Nawawi, Tamim, dan Ahmad) pengetahuan dasar bahasa Arab, Fikih, dan Tafsir.

Kemudian mereka melanjutkan pelajaran ke Kiai Sahal, masih di Banten, dan setelah itu mesantren ke Purwakarta, Jawa Barat, kepada Kiai Yusuf yang banyak santrinya dari seluruh Jawa. Masih remaja ketika mereka menunaikan ibadah haji, Nawawi baru berusia 15 tahun, dan tinggal selama tiga tahun di mekah. Tapi, kehidupan intelektual Kota Suci itu rupanya mengiang-ngiang dalam diri si sulung, sehingga tidak lama setelah tiba di Banten ia mohon dikembalikan lagi ke Mekah. Dan di sanalah ia tinggal sampai akhir hayatnya. Ia wafat pada 25 Syawwal 1314 H/1897 M. Kabar lain menyebutkan kembalinya ke Tanah Suci, setelah setahun di Tanara meneruskan pengajaran ayahnya, disebabkan situasi politik yang tidak menguntungkan. Agaknya keduanya benar.

Di Mekah, selama 30 tahun Nawawi belajar pada ulama-ulama terkenal seperti Syekh Abdul Gani Bima, Syekh Yusuf Sumbulaweni, Syekh Nahrawi, dan Abdul Hamid Daghestani, selain pada Khatib Sambas, pemimpin tarekat Qadiriah, penulis kitab Fathul Arifin, bacaan pengamal tarekat di Asia Tenggara. Samba juga merupakan guru tokoh di balik pemberontakan petani Banten (1888), KH Abdul Karim alias Kiai Agung, yang menjelang ajal sang guru dipanggil kembali ke Mekah untuk menggantikan kedudukannya.

Dalam penggambaran Snouck Hurgronje, Syekh Nawawi adalah orang yang rendah hati. Dia memang menerima cium tangan dari hampir semua orang di Mekah, khususnyan orang Jawa, tapi itu hanya sebagai penghormatan kepada ilmu. Kalau ada orang yang meminta nasihatnya di bidang fikih, dia tidak pernah menolaknya.

Snouck Hurgronje pernah menanyakan, mengapa dia tidak mengajar di Masjid al-Haram, Syekh Nawawi menjawab bahwa pakaiannya yang jelek dan kepribadiannya yang tidak cocok dengan kemulian seorang profesor berbangsa Arab. Sesudah itu Snouck mengatakan bahwa banyak orang yang tidak berpengetahuan tidak sedalam dia, toh mengajar di sana juga. Nawawi menjawab, “Kalau mereka diizinkan mengajar di sana, pastilah mereka cukup berjasa untuk itu”.(Lihat, Steenbrink, Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia, h. 117-122)

Pada tahun 1860-1970, Nawawi mulai aktif memberi pengajaran. Tapi itu dijalaninya hanya pada waktu-waktu senggang, sebab antara tahun-tahun tersebut ia sudah sibuk menulis buku-buku. Di antara murid-muridnya yang berasal dari Indonesia adalah:

  1. KH Hasyim Asy’ari, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Kelak bersama KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).
  2. KH Khalil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
  3. KH Mahfudh at-Tarmisi, Tremas, Jawa Timur.
  4. KH Asy’ari, Bawean, yang kemudian diambil mantu oleh Syekh Nawawi dinikahkan dengan putrinya, Nyi Maryam.
  5. KH Nahjun, Kampung Gunung, Mauk, Tangerang, yang dijadikan mantunya (cucu).
  6. KH Asnawi, Caringin, Labuan (kelak memimpin Sarekat islam di Banten).
  7. KH Ilyas, Kragilan, Serang.
  8. KH Abdul Ghaffar, Tirtayasa, Serang.
  9. KH Tubagus Bakri, Sempur, Purwakarta.
  10. KH Mas Muhammad Arsyad Thawil, Tanara, Serang, yang kemudian dibuang Belanda ke Manado, Sulawesi Utara, karena peristiwa Geger Cilegon.

Mata pelajaran yang diajarkan Nawawi meliputi Fikih, Ilmu Kalam, Tasawuf/Akhlak, Tafsir, dan Bahasa Arab.

 

Karya-karyanya

Setelah tahun 1870 Nawawi memusatkan kegiatannya hanya untuk mengarang. Dan boleh dikata, Nawawi adalah penulis yang subur, kurang lebih dari 80 kitab yang dikarangnya. Tulisan-tulisannya meliputi karya pendek, berupa berbagai pedoman ibadah praktis, sampai tafsir al-Qur’an – sebagian besarnya merupakan syarah kitab-kitab para pengarang besar terdahulu.

Berikut contoh beberapa karya Nawawi, mulai dari fikih, tafsir, sampai bahasa Arab, yang kita kutip dari H Rafiuddin (Sejarah Hidup dan Silsilah al-Syeikh Kyai Muhammad Nawawi Tanari, 1399 H):

  1. Sulam al-Munajah, syarah atas kitab Safinah ash-Shalah, karya Abdullah ibn Umar al-Hadrami.
  2. Al-Tsimar al-Yaniat fi riyadl al-Badi’ah, syarah atas kitab Al-Riyadl al-Badi’ah fi Ushul ad-Din wa Ba’dhu furu’usy Sar’iyyah ’ala Imam asy-Syafi’i karya Syekh Muhammad Hasballah ibn Sulaiman.
  3. Uqud al-Lujain fi Bayani Huquq al-Jawazain, kitab fikih mengenai hak dan kewajiban suami-istri
  4. Nihayatuz Zain fi Irsyad al-Mubtadiin, syarah atas kitab Qurratul ’aini bi muhimmati ad-din, karya Zainuddin Abdul Aziz al-Maliburi.
  5. Bahjat al-Wasil bi Syarhil Masil, syarah atas kitab Ar-Rasail al-Jami’ah Baina Ushul ad-Din wal-Fiqh wat-Tasawuf, karya Sayid Ahmad ibn Zein al-Habsyi.
  6. Qut al-Habib al-Ghaib, Hasyiyah atas syarah Fathul Gharib al-Mujib karya Muhammad ibn Qasyim al-Syafi’i.
  7. Asy-Syu’ba al-Imaniyyat, ringkasan atas dua kitab yaitu Niqayyah karya al-Sayuthi dan al-Futuhat al-Makiyyah karya Syekh Muhammad ibn Ali.
  8. Marraqiyyul ’Ubudiyyat, syarah atas kitab Bidayatul Hidayah karya Abu hamid ibn Muhammad al-Ghazali .
  9. Tanqih al-Qaul al-Hadits, syarah atas kitab Lubab al-Hadits karya al-Hafidz Jalaluddin Abdul Rahim ibn Abu Bakar as-Sayuthi.
  10. Murah Labib li Kasyfi Ma’na al-Qur’an al-Majid, juga dikenal sebagai Tafsir Munir.
  11. Qami’al Thughyan, syarah atas Syu’ub al Iman, karya Syekh Zaenuddin ibn Ali ibn Muhammad al-Malibari.
  12. Salalim al-Fudlala, ringkasan/risalah terhadap kitab Hidayatul Azkiya ila Thariqil Awliya, karya Zeinuddin ibn Ali al-Ma’bari al-Malibari.
  13. Nasaih al-Ibad, syarah atas kitab Masa’il Abi Laits, karya Imam Abi Laits.
  14. Minqat asy-Syu’ud at-Tasdiq, syarah dari Sulam at-Taufiq karya Syeikh Abdullah ibn Husain ibn Halim ibn Muhammad ibn Hasyim Ba’lawi.
  15. Kasyifatus Saja, syarah atas kitab Syafinah an-Najah, karya Syekh Salim ibn Sumair al-Hadrami.

Dalam pada itu, YA Sarkis menyebut 38 karya Nawawi yang penting, yang sebagiannya diterbitkan di Mesir. Misalnya Murah Labib, yang juga dikenal sebagai Tafsir Munir.

Berikut beberapa contoh karya Nawawi yang penting yang terbit di Mesir (Dhofier, 86):

  1. Syarah al-Jurumiyah, isinya tentang tata bahasa Arab, terbit tahun 1881.
  2. Lubab al-Bayan (1884).
  3. Dhariyat al-Yaqin, isinya tentang doktrin-doktrin Islam, dan merupakan komentar atas karya Syekh sanusi, terbit tahun 1886.
  4. Fathul Mujib. Buku ini merupakan komentar atas karya ad-Durr al-Farid, karya Syekh Nahrawi (guru Nawawi) terbit tahun 1881.
  5. Dua jilid komentar tentang syair maulid karya al-Barzanji. Karya ini sangat penting sebab selalu dibacakan dalam perayaan-perayaan maulid.
  6. Syarah Isra’ Mi’raj, juga karangan al-Barzanji.
  7. Syarah tentang syair Asmaul Husna.
  8. Syarah Manasik Haji karangan Syarbini terbit tahun 1880.
  9. Syarah Suluk al-Jiddah (1883)
  10. Syarah Sullam al-Munajah (1884) yang membahas berbagai persoalan ibadah.
  11. Tafsir Murah Labib.

Syekh Nawawi menjadi terkenal dan dihormati karena keahliannya menerangkan kata-kata dan kalimat-kalimat Arab yang artinya tidak jelas atau sulit dimengerti yang tertulis dalam syair terkenal yang bernafaskan keagamaan. Kemasyhuran Nawawi terkenal di hampir seluruh dunia Arab. Karya-karyanya banyak beredar terutama di negara-negara yang menganut faham Syafi’iyah. Di Kairo, Mesir, ia sangat terkenal. Tafsirnya Murah Labib yang terbit di sana diakui mutunya dan memuat persoalan-persoalan penting sebagai hasil diskusi dan perdebatannya dengan ulama al-Azhar.

Di Indonesia khususnya di kalangan pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam, serta peminat kajian Islam Syekh Nawawi tentu saja sangat terkenal. Sebagian kitabnya secara luas dipelajari di pesantren-pesantren Jawa, selain di lembaga-lembaga tradisional di Timur tengah, dan berbagai pemikirannya menjadi kajian para sarjana, baik yang dituangkan dalam skripsi, tesis, disertasi, atau paper-paper ilmiah, di dalam maupun luar negeri.

Beberapa karya ilmiah tentang Syekh Nawawi yang ditulis sarjana kita antara lain:

  1. Ahmad Asnawi, Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani tentang Af’al al-’Ibad (Perbuatan Manusia), (Tesis Magister IAIN Jakarta, 1984).
  2. Ahmad Asnawi, Penafsiran Syekh Muhammad nawawi tentang Ayat-ayat Qadar. (Disertasi Doktor IAIN Jakarta, 1987).
  3. Hazbini, Kitab Ilmu Tafsir Karya Syeikh Muhammad Nawawi, (Tesis Magister IAIN Jakarta, 1996).
  4. MA Tihami, Pemikiran Fiqh al-Syeikh Muhammad Nawawi al-Bantani, (Disertasi Doktor IAIN Jakarta, 1998).
  5. Sri Mulyati, Sufism in Indonesia: Analysisof Nawawi al-Bantani’s Salalim al-Fudhala, (Tesis Mgister McGill University, Kanada, 1992).
  6. Muslim Ibrahim Abdur Rauf, Al-Syeikh Muhammad Nawawi al-Jawi: Hayatuhu wa Atsaruhu fi al-Fiqh al-Islami. (Tesis Magister, Al-Azhar University, Kairo, 1979).

 

Nawawi dan Polotik Kolonialisme

Syekh Nawawi memang tidak seaktif Syekh Nahrawi yang menyerukan jihad dalam menghadapi kekuasaan asing di Nusantara. Toh dia merasa bersyukur juga ketika mendengar betapa Belanda menghadapi banyak kesulitan di Aceh. Dalam pembicaraannya dengan Snouck Hurgronje, dia tidak menyetujui pendapat bahwa tanah Jawa harus diperintah oleh orang Eropa.

“Andaikata Kesultanan Banten akan dihidupkan kembali, atau andaikata sebuah negara Islam independen akan didirikan di sana, pasti dia akan betul-betul merupakan kegiatan suatu kelompok orang fanatik yang tidak teratur,” kata Hurgronje, yang pernah menetap selama enam bulan di Mekah (dalam penyamaran), 1884-1885. Tak heran, jika ia memandang pemberontakan petani di Cilegon (1888) yang dipimpin KH Wasid, sebagai jihad yang diperintahkan.(suryana sudrajat dan abdul malik/artikel ini juga bisa dibaca di buku Jejak Ulama Banten, dari Syekh Nawawi Hingga Abuya Dimyati, penerbit Humas Setda Provinsi Banten, 2004)


54 Komentar so far
Tinggalkan komentar

Ass.wr.wb.
Dimana nih kiranya kita dapat tafsir munir terj. indonesia. Soalnya dulu pernah lihat tapi sekarang cari blm nemu. Trim’s infonya.
Wss.wr.wb

Komentar oleh Aris

y di toko kitablah masa di tukang sayuran

Komentar oleh Anonim

coba di jatinegara….tapi ga ada yg terjemah indonesia…

Komentar oleh anton

cari sendiri yah!
soalnya Aku juga lagi nyari nich, belum ketemu. kalau udah ketemu bagi-bagi infonya yach!

Komentar oleh jaka banten

ass.para sahabtku aku lagi cari buku terjemahan tafsir almunir nih, kalw ada yang punya boleh donk pinjem

Komentar oleh karsudin

saya lagi nyari terjemahan indonesia kasyifatus saja, ada ngga ya!!!

Komentar oleh aji

Dijaman sekarang apa masih ada ulama sekaliber Beliau, Mudah2an masih ada Generasi penerusnya yang Alim & Tawaddu’ terutama doa buat Ananda yang bisa dapat Barokahnya, amin
Semoga Allah menempatkan di tempat yang Mulia disisiNya

Komentar oleh M.Holil

Amiin amiin

Komentar oleh ahmad khoerozien

saya jg lagi nyari nih

Komentar oleh Anonim

bagus,saya lagi nyari kitab2 yg bisa mengantar saya menuju kehidupan yg di ridoi ALLH.

Komentar oleh Anonim

Assalamualaikum. Smg Allah memberikan kesempurnaan Kebaikan kpd syekh Nawawi Al Bantani, Beliau adl inspirasi hidup sy, sy menyenangi Matan Jurumiah karya beliau,
Smg kita semua dpt meneladani beliau.

Komentar oleh Siti junaeni

Assalamualaikum,
Maaf ada yang bisa bantu saya gak mendapatkan copy karya-karya ilmiyah di atas sebagai bahan referensi saya:
# Ahmad Asnawi, Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani tentang Af’al al-’Ibad (Perbuatan Manusia), (Tesis Magister IAIN Jakarta, 1984).
# Ahmad Asnawi, Penafsiran Syekh Muhammad nawawi tentang Ayat-ayat Qadar. (Disertasi Doktor IAIN Jakarta, 1987).
# Hazbini, Kitab Ilmu Tafsir Karya Syeikh Muhammad Nawawi, (Tesis Magister IAIN Jakarta, 1996).
# MA Tihami, Pemikiran Fiqh al-Syeikh Muhammad Nawawi al-Bantani, (Disertasi Doktor IAIN Jakarta, 1998).

Kalau ada tolong infokan ke email saya abah_humam@yahoo.co.id
Insya Allah saya siap mengganti ongkos copy dan ongkos kirim.
Terimakasih

Komentar oleh abahhumam

subhanallah…. syeh orang banten yang paling aq kagumi keGENIUSannya …. moga lahir terus albhantani yang lainnya

Komentar oleh ulie

ass..wahai saudaraku yang dicintai rasulullah bagi kita yang sudah membaca riwayat hidup orang sholeh seperti beliau masih ada tugas kita yaitu menjaga agar para Wahabi tidak menghancurkan ajaran – ajaran dari Syekh nawawi ini.biasanya mereka menamakan diri assalafy ( wahabi )

Komentar oleh abdul

Membaca kitab Riyadhus Shalihin, karya An-Nawawi Asy-Syafi’i, bab 244 hadits ke-8, 9, 10, 12 kemudian baca An-Nisa ayat 115 membuat ibadah semakin baik.
Semoga Allah memperbaiki amal ibadah kita yg mau terus belajar.

Komentar oleh Haniifah

Aaaaamin…ya robbal Alamin

Komentar oleh ismet

tapi afwan…y kpd bpk hanifah,khusuknya ibadah kita bukan dari amalan atau tulisan yang kita baca,tapi memang pd sat itu anda sedang mendapat pertolongan dari Allah Swt.amin………………wallahu a’lam bisshowab

Komentar oleh ismet farlente

Saya adalah anak melayu jati Malaysia. Tempat kami di Johor Bahru masih ada Guru Agama yang mengajar dan menyebarkan Kitab-kitab Asy-Syaikh Nawawi Al-Banteni.

Malah, Guru Agama itu bermati-matian memperkenalkan Hadrat Asy-Syaikh Nawawi Al-Banteni dan Kitab-kitab Karangannya terutamanya Kitab Fathul Majid Syarah Ad-Durrul Farid.

Manakala Kitab Fiqh pula, Kitab Kashifatus Saja Syarah ‘Ala Safinatin Naja serta Karya Agung Tafsir Al-Munir atau Tafsir Marah Labid.

Kami anak Melayu Jati menyanjungi Kealiman dan Keistimewaan Beliau dengan cara mempelajari dan menyebar luaskan Kitab2 Tuan Syaikh Nawawi Banteni. Sudah banyak persoalan Aqidah Al-Asya’irah yang kami pertahankan berdasarkan Nas-nas serta Ibarah dari Kitab2 Tauhid karangan Tuan Syaikh.

Malah, ada yang pernah berTawassul melalui keberkahan Tuan Syaikh Nawawi Al-Banteni serta Kitab2nya ternyata Maqbul segala hajatnya Bibarakati Syaikh Muhammad Ibni Umar An-Nawawi Al-Jawiy Al-Banteniy Asy-Syafiey Al-Asy’ariy.

Jazakallahu Khairan Kasiran Ya Sayyidal Ulama’il Hijaz Minal Jawiyyin Al-Maliziyyin…

Firdaus bin Mazlan bin Siam
greens_lavender4@yahoo.com

Komentar oleh Firdaus bin Mazlan

Apakah Syekh Nawawi Al-Bantani orang yang sama dengan yang namanya Imam Nawawi ? Mohon penjelasan ?

Komentar oleh Abdurrahman

bukan nama asli syeh nawawi yang asli adalah..Abdul mu’ti bin umar tanara.Muhammad Nawawi Al-bantani

Komentar oleh ismet farlente

betul

Komentar oleh Anonim

mari kita angkat karya-karya putra bangsa indonesia

Komentar oleh ANAN PRIATNA

yes…..saya setuju dengan anda.saya juga penggemar beliau,dan dari sampai sekarang kami tetap konsisten.hampir sembilan puluh persen kami mengaji kitab karangan beliau.

Komentar oleh Anonim

tidak ada kata-kata lagi yg mampu saya ucapkan, SUBHANALLAH

Komentar oleh undan

bravo wong banten….. ayo lanjutkan….

Komentar oleh ahdi

subhanallah …

Komentar oleh irfan

semoga Allah SWT memberikan keridhoan kpdnya…Amin..

Komentar oleh Anonim

wahai kau muslimin jadikan dirimu seperti beliau,secara kaaffah..

Komentar oleh Anonim

dari Al-Faqir…farlente!akan ku gali terus kitab karangnan beliau, sampai akhir hayatku…

Komentar oleh Anonim

Saya ingin tanya…apakah ada nasab & keturunan dari beliau yg msh hidup sekarang?…mhn penjelasan

Komentar oleh ismet farlente

Tokoh MUI KH. Ma’ruf Amin, itu keturunan Syekh Nawawi

Komentar oleh Anonim

masih ada, katanya skrg tinggal di wilayah tanara tepatnya di Ds.Lempuyang

Komentar oleh suhendi

Smg smay dpt brkh dr bliau.amn

Komentar oleh Sfyan

Klo syeh nawai al bntni tu org bnten/jwa tp klo imam nawawi tukn org mesir asli.yg meyarahi ktab sarhul muhazzab.ya gtu.

Komentar oleh Sfyan.pkl

buat keturunan tanara yu kita kumpul d kmp tanara, wkt kita tentukan

Komentar oleh Kang Eka

Bags tu ,kpn sekalian kita, brdskusi.

Komentar oleh Sfyan.pkl

asslm..ini sangat membantu tugas2 kuliah..trims..

Komentar oleh anshar ramdhani

di dunia kita cinta hamba-hamba yang sholih semoga di akherat kita bisa berjabat tangan dengan mereka rhm

Komentar oleh ahmad khoerozien

untuk orang muslim contoh ulama ini yg membagakan indonesia

Komentar oleh Anonim

semoga kita mendapatkan keberkahan dari ilmu Syekh Nawawi al-Bantani

Komentar oleh masruri

Subhanallah…. Beliau memang sosok yang mengharumkan nama Indonesia dimata bangsa arab. Alhamdulillah saya sudah pernah ziaroh dimakam beliau di Ma’la Makkah Saudi Arabia.

Komentar oleh syah fata luthfi

sangat informatif buat generasi muda …

Komentar oleh ed sant

G mana klo gnrsi nawawiyah qt kembgkn mungkin lewat .,/buwat orgnisasi nawawiyyin.

Komentar oleh Sfyan.pkl

yang saya tahu nama Ayah beliau bernama syekh umar albantani. apa ada kaitannya dengan syekh umar albantani yang menyebarkan Islam di Bima NTB. mohon penjelasanya. tks

Komentar oleh arif

Smoga qt mndapat berkahny para auliya

Komentar oleh Amin ma’ruf

As..sobat klo dah ada yg mnemukan terjemah kasyifatus as-saja tolg dksih tau ya,,sukron

Komentar oleh Goesdrink al-maba

Ada mag akag mau bisa ko tggl cel ja 087879646918.entar aq ksh tau trjemahan kasifatussaja.wasalam by:sirunnajwa

Komentar oleh Sfyan.pkl

indahnya payung kehidupan,,

Komentar oleh Tri Pratikno

Opo iyo

Komentar oleh Sfyan.pkl

Assalamu allaikum wrwb..ana sedang mencari kitab terjemahan indo karya syekh Nawawi yg judulnya’Insan kamil’.ana sdh mencari kemana mana tp blm dpt..mohon kiranya membantu ana..mksh wasalam

Komentar oleh jasuta doang

asslamu’alaikum…..mau nanya apa maksud kata KAMI pada surat al-mu’min ayat 12-14…..???terimakasih

Komentar oleh Anonim

assalamu’alaikum…sebelumnya saya mengucapkan MINAL AIDIN WAL FAIZIN Mohon Maaf Lahir Batin.
mau tanya kalo mau download kitab – kitabnya gmana cranya ????

Komentar oleh suyono

mksh.
mau tanya.dlm al quran surat al kautsar sy perhatikan tdk ada huruf mim.
kenapa ya.
sya sma mau tau

Komentar oleh adam

yang sangat disayangkan hanya sedikit buku bukunya membahas masalah hadist ,terutama HADIST SOHIH ,

Komentar oleh ajem




Tinggalkan Balasan ke jasuta doang Batalkan balasan